Artikel
SEJARAH DESA
2.1. SEJARAH DESA
Desa Cahaya Negeri diawali sekitar tahun 1900, ditandai adanya tambak Rejang atau Sindang Gri yang didiami oleh 4 jungku yang dipimpin oleh seorang Pemaraf.
Empat jungku tersebut adalah:
- Jungku Setia
- Jungku Bandoria
- Jungku Kemasia
- Jungku Jendia
Adapun Pemaraf yang memimpin waktu itu yaitu:
- Bapak Spina
- Datuk Kesek
- Bapak Rebima (Abdul Majid)
Empat jungku ini mendiami satu daerah yang dinamai Padang Sepat. Lalu berpindah ke Dusun Darat atau Balai. Mereka mendiami dusun yang berdekatan dengan sungai. Mata pencaharian saat itu bercocok tanam, menyadap karet merah, mencari ikan (Bubu Keli).
Asal mula nama dusun Cahaya Negeri adalah konon waktu itu ada pohon beringin besar yang tumbuh di pinggir sungai. Saat itu diyakini masyarakat disana tempat mandi para dewi-dewi (bidadari). Setiap bulan purnama tempat itu mengeluarkan cahaya, maka oleh masyarakat dinamakankan Desa Cahaya Negeri. Saat itu masih pendudukan Belanda. Adapun luas desa saat itu mulai dari Desa Babatan sampai ke Desa Lubuk Sahung (Pengegar). Pembagian desa terjadi sekitar tahun 1959. Saat itu daerah ini dipimpin oleh seorang Pesirah. Yang menjadi Pesirah saat itu bapak Yakub. Oleh Pesirah dibentuk pula DPR margo yang diketuai Bapak Syafri dengan wakil Bapak Ranudin. Dengan anggota:
- Bapak Wana
- Bapak Rahaswi
- Bapak Yasri
- Bapak Johari
- Bapak Ilias
Tahun 1959 Depati Niur yang bernama Galip dan Depati Padang Pelawi yang bernama Ismail J. menghadap Pesirah Yakub untuk minta pindah di pinggir jalan. Atas keputusan Pesirah, Niur dipindahkan ke tembang, Padang Pelawi diberikan dekat sungai Siabun.
Tahun 1972 diberikan ke Trans BP I. Tahun 1973 diberikan pula ke Trans BP II. Dan Desa Jenggalu berangsur-angsur pindah dari Palak Tanah dan Padang Limau ke jalan besar, atas dasar pertimbangan masih satu rumpun dengan masyarakat Cahaya Negeri. Depati-depati masa penjajahan Belanda:
- Bapak Serip
- Bapak Bahar
- Bapak Wais
- Bapak Wahi
- Bapak Wais
- Bapak Miril
- Bapak Ismail,
Lalu kembali lagi ke Bapak Miril di tahun 1981.
Peralihan dari Depati ke Kepala Desa ketika itu yang menjadi PJS adalah Bapak Asran Syafri. Baru tahun 1982 diadakanlah Pemilihan Kepala Desa depinitif. Terpilihlah Bapak Asran Syafri dengan masa jabatan dari tahun 1982-1990. Tahun 1991 diadakan Pemilihan Kepala Desa kembali yang terpilih Bapak Asran Syafri lagi. Sehubungan Bapak Asran Syafri terpilih juga sebagai DPR Bengkulu Selatan, maka jabatan Kepala Desa dipegang oleh PJS Sudarto yang waktu itu sebagai Sekretaris.
Tahun 1992 diadakan lagi Pemilihan Kepala Desa yang dimenangi oleh Bapak Sudarto. Tahun 1994 karena sesuatu dan lain hal, Bapak Sudarto mengundurkan diri. PJS dijabati oleh Bapak Suhardi. Tahun 1997 diadakan lagi Pemilihan Kepala Desa dan dimenangi oleh Bapak Asran Syafri. Tahun 1999 Bapak Asran Syafri terpilih lagi menjadi DPR, maka PJS dijabati Bapak Saripian Miril sampai tahun 2004. Di tanggal 14 Agustus 2004 diadakan Pemilihan kembali, yang dimenangi oleh Bapak Saripian Miril dengan masa jabatan 2004-2010.
Bulan Nopember 2010 diadakan lagi Pemilihan Kepala Desa yang dimenangi oleh Bapak Evan Efrianto dengan masa jabatan 2010-2016.
TABEL 1
SEJARAH PERKEMBANGAN DESA
TAHUN |
KEJADIAN YANG BAIK |
KEJADIAN YANG BURUK |
1972 |
Penyerahan tanah untuk lokasi transmigrasi Bukit Peninjauan I |
|
1973 |
Penyerahan tanah untuk lokasi transmigrasi Bukit Peninjauan II |
|
1978 |
Pembuatan balai desa di masa Depati Miril Serip |
|
1982 |
Pemilihan Kepala Desa Definitif dari dusun di masa peralihan Margo Andalas seiring dibubarkannya Margo menjadi desa-desa |
|
1983 |
Pembukaan lahan plasma PTPN XXIII |
|
1984 |
Listrik masuk desa |
|
1988 |
Juara Lomba Desa tingkat Kabupaten, Propinsi, dan Juara Nasional |
Banjir besar yang menganyutkan rumah penduduk Bapak Gapar (Almarhum) dan balai desa |
1992 |
Pembagian kebun plasma kepada warga Desa Cahaya Negeri sebanyak 68 KK (konversi) |
|
1993 |
- Ketua Karang Taruna teladan Nasional yaitu atas nama Sohardi Safri - Pembukaan lahan untuk PDAM Tirta Darma |
|
1994 |
Pembangunan PDAM |
|
2000 |
|
Gempa bumi besar |
2003 |
Mendapat bantuan BRDP sebesar Rp 200.000.000. Rp 150.000.000 untuk simpan pinjam dan Rp 50.000.000 untuk prasarana/ jembatan gantung |
|
2007 |
Pembuatan alur sungai baru untuk mengatasi banjir sepanjang ± 2 km |
|
2008 |
Mendapat bantuan proyek P2KP dengan pengerjaan sumber daya masyarakat |
|
2009 |
Mendapat bantuan proyek P2DTK dengan pengerjaan sumber daya masyarakat |
|
2010 |
Proyek PIP (Proyek Infrastruktur Pedesaan) pengoralan jalan lingkungan |
|
2012 |
Pembangunan jalan lingkungan dan rabat beton jalan produksi sepanjang 1,5 Km PNPM-MPd |
|
2013 |
Pembangunan Balai Desa Program Percepatan Pembangunan Perdesaan |
|
2014 |
Penyelesaian Pembangunan Balai Desa Program Percepatan Pembangunan Perdesaan |
|
2017 |
Pelantikan Kepala Desa Bapak Nuzirwan Miril tanggal 22 September 2017 oleh Bapak Bupati Seluma diwakili |